Cute Red Flying Butterfly

materi pokok IBD

Pengertian Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya WJS Poerwadarminta. Cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayagn (kepada). Ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehinggakata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (saying) kepada seseorang yang disertai menaruh belas kasihan.
Pengertian tentang cinta dikemukakan oleh Dr. Sarlito.W.Sarwono. dikatakan bahwa cinta memiliki 3 unsur yaitu: keterikatan, keintiman, dan kemesraan.. Yang dimaksud dengan keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia. Keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan-panggilan formal seperti bapak, ibu, saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan saying. Kemesraan yaitu adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang.
Didalam kitab suci Al Quran ditemui adanya fenomena cinta yang bersembunyi dalam jiwa manusia. Cinta memiliki 3 tingkatan yaitu tinggi, menengah dan rendah. Cinta tingkat tinggi adalah cinta kepada Allah, rasulallah dan berjihad dijalan Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat. Cinta tingkat rendahaanya cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal.
Kasih Sayang
Kasih sayang adalah perasaan saying, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayaing merupakan kunci kebahagiaan. Kasih saying ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggungjawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh. Bila salah satu unsure kasih sayang hilang, misalnya umur, tanggungjawab, maka retaklah keutuhan rumah tangga itu.
Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih saying yang mendalam.
Pemujaan
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual.
Belas Kasihan
Dalam surat Yohanes dijelaskan ada 3 macam cinta. Cinta Agape ialah cinta manusia kepada Tuhan. Cinta Philia ialah cinta kepada ibu bapak (orang tua) dan saudara. Dan ketiga cinta erros atau amor ini ialah cinta antara pria dan wanita. Beda antara cinta amor dan eros ini adalah citna eros cinta karena kodrati sebagi laki-lakai dan perempuan, sedangkan cinta amor karena unsure-unsur yang sulit dinalar, misalnya gadis normal yang cantik mencintai dan mau menikahi seorang pemuda yang kerdil. Cinta terhdap sesame merupakan perpaduan cinta agape dan cinta philia. Cinta sesame ini diberikan istilah belas kasihan untuk membedakan antara cinta kepada orang tua, pria-wanita, cinta kepada Tuhan. Dalam cinta kepada sesame ini diberi istilah belas kasihan, karena cinta disini buka karena cakapnya, kayanya, cantiknya, melainkan karena penderitaannya.
Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu pristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencpai kenikmatan dan kebahagiaan.
Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan. Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan likuliku kehidupan manusia. Bagaimana manusia menghadapi penderitaan dalam hidupnya ? penderitaan fisik yagn dialami manusia tentulah diatasi dengan cara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya, sedangkan penderitan psikis, penyembuhannya terletak paa kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikik yang dihadapinya.
Siksaan
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasman, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yagn sifatnya psikis bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan. Ketakutan yang berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia.banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain : claustrophobia dan agoraphobia, gamang, ketakutan, keakitan, kegagalan. Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah laku percaya bahwa suatu phobia adalah problemnya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.
Kekalutan Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar. Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental
adalah :
• Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
• Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
• Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita bais jasmana maupun rokhani
• Usaha mempertahankan diri dengan cara negative
• Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalam gangguan
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
a. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
b. T erjadinya konflik sosial budaya
c. Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan social
Proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan negative. Posotf; trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap survey dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam hidupnya. Negatif; trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan mengalami fustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan. Bentuk fustasi antara lain :
1. Agresi berupa kamarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi hypertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya.
2. Regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan.
3. Fiksasi; adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu.
4. Proyeksi; merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada orang lain.
5. Identifikasi; adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya.
6. Narsisme; adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari paa orang lain.
7. Autisme; ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yagn dapat menjurus ke sifat yang sinting.
Penderitaan kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
1. kota – kota besar
2. anak-anak muda usia
3. wanita
4. orang yang tidak beragama
5. orang yang terlalu mengejar materi
Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
1. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
2. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, atau ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, mislanya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup, dan sebagainya. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. SIkap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti. Misalnya sifat anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa, dan lainlain.
Keindahan
Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keidahan identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu: abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah.
Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, kedaerahan, selera mode, kedaerahan atau lokal.
Apakah keindahan Itu ?
Sebenarnya sulit bagi kita untuk menyatakan apakah keindahan itu. Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain keindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk. Dengan bentuk itu keindahan berkomunikasi. Menurut cakupannya orang harus membedakan keindahan sebagai suatu kualita abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk pembedaan itu dalam bahasa Inggris sering dipergunakan istilah “beuty” (keindahan) dan “the beautiful” (benda atau hal indah). Dalam pembatasan filsafat, kedua pengertian ini kadang-kaang dicampuradukkan saja. Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian; yakni
a. keindahan dalam arti luas
b. keindahan dalam arti estetis murni
c. keindahan dalam arti terbatas dalam pengertiannya dengan penglihatan
Keindahan alam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hukum yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain baik juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah, kebajikan yang indah. Orang Yunani dulu berbicara juga tentang buah pikiran yang indah dan adapt kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal keindahan dalam arti estetis yang disebutnya “symetria” untuk keindahan berdasarkan penglihatan dan harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran. Jadi pengertian keindahan seluas-luasnya meliputi : keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan keindahan intelektual.
Keindahan dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang dicerapnya. Sedang keindahan dalam arti terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dicerapnya dengan penglihatan, yakni berupa keindahan dari bentuk dan warna.
Nilai estetik.
Dalam rangka teori umum tentang nilai The Liang gie menjelaskan bahwa pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai sepertihalnya nilai moral, nilai ekonomik, nilai pendidikan dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segaa sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Nilai adalah suatu relaitas psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu sendiri. Nilai itu oleh orang dipercaya terdapa pada sesuatu benda sampai terbukti ketakbenarannya. Tentang nilai ada yang membedakan antara nilai subyektif dan nilai obyektif. Atau ada yang membedakan nilai perseorangan dan nilai kemasyarakatan. Tetapi penggolongan yang penting adalah nilai instrinsik dan nilai ekstrinsik. Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya ( instrumental/contributory) yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu. Nilai instrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, yaitu sebagai sesuatu tujuan, atau demi kepentingan benda itu sendiri. Sebagai contoh : Puisi. Bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi baris, sajak, irama, itu disebut nilai ekstrinsik, sedangkan pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui (alat benda ) puisi itu disebut nilai instrinsik. Tarian damarwulan Minakjonggo merupakan nilai ekstrinsik, sedang pesan yang ingin disampaikan oleh tarian itu ialah kebaikan melawan kejahatan merupakan nilai instrinsik.
Apa sebab manusia menciptakan keindahan ?
1. Tata nilai yang telah usang
2. Kemerosotan zaman
3. Penderitaan Manusia
4. Keagungan Tuhan
Renungan
Renungan berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalamdalam.
Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori antara lain : teori pengungkapan, teori metafisik dan teori psikologis.
Teori Pengungkapan.
Dalil teori ini ialah bahwa “arts is an expresition of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia) Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) Beliau antara lain menyatakan bahwa “Seni adalah pengungkapan pesan-pesan) expression adalah sama dengan intuition, dan intuisi adalah pegnetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentagn hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan (images). Dengan demikian pengungkapan itu berwujud pelbagai gambaran angan-angan seperti misalnya images warna, garis dan kata. Bagi seseorang pengungkapan berarti menciptakan seni dalam dirinya tanpa perlu adanya kegiatan jasmaniah keluar. Pengalamam estetis seseorang tidak lain adalah ekspresi dalam gambaran angan-angan. Seorang tokoh lainnya adalah Leo Tolstoi dia menegaskan bahwa kegiatan seni aalah memunculkan dalam diri sendiri suatu perasaan yagn seseorang telah mengalaminya dan setelah memunculkan itu kemudian dengan perantaraan berbagai gerak, garis, warna, suara dan bentuk yang diungkapkan dalam kata-kata memindahkan perasaan itu sehingga orang-orang mengalami perasaan yang sama.
Teori Metafisik
Teori seni yang bercotak metafisik merupakan salah satu contoh teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karyakaryanya untuk sebagian membahas estetik filsafat, konsepsi keindahan dari teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengungkapkan suatu teori peniruan (imitation teori). Ini sesuai dengan metafisika Plato yang mendalikan adanya dunia ide pada tarat yang tertinggi sebgai realita Ilahi. Paa taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi. Dan karyu seni yang dibuat manusia adalah merupakan mimemis (tiruan) dari ralita duniawi.
Teori Psikologis
Para ahli estetik dalam abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seni
tiu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang wujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu. Teori lain lagi yaitu teori permainan yang dikembangkan oleh Fredrick Schiller (1757 -1805) dan Herbert Spencer ( 1820 – 1903 ) menurut Schiller, asal seni adalah dorongan batin untuk bermain-main (play impulse) yang ada dalam diri seseorang. Seni merupakan semacam permainan menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya kelebihan energi yang harus dikeluarkan. Dalam teori penandaan (signification theory) memandang seni sebagai lambing atau tanda dari perasaan manusia.
Pengertian Keadilan
Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem ini menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama, kalau tidak sama, maka masing – masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelangggaran terjadap proporsi tersebut disebut tidak adil. Keaadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Socrates memproyeksikan keadilan pada pemerintahan. Menurut Socrates, keadilan akan tercipta bilamana warga Negara sudah merasakan bahwa pemerintah sudah melakukan tugasnya dengan baik. Mengapa diproyeksikan kepada pemerintah ? sebab pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika masyarakat. Kong Hu Cu berpendapat bahwa keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada nilainilai tertentu yang sudah diyakini atau disepakati. Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan pelakuan yang seimbang antara hak-hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntuk hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi hak nya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.
Berbagai Macam Keadilan
1. Keadilan legal atau keadilan moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjadi kesatuannya. Dalam masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan menurut sifat dasarnya paling cocok baginya ( the man behind the gun ). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan oleh yang lainnya disebut keadilan legal.
2. Keadilan distributive
Aristotele berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan tidak sama (justice is done when equels are treated equally).
3. Keadilan komutatif
Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.Bagi Aristoteles pengertian keadilan ini merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat
Kejujuran
Kejujuran atau jujur artinya apa-apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya, apa yang dikatakan sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu dituntut satu kata dan perbuatan, yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus sama dengan perbuatannya. Karena itu jujur berarti juga menepati janji atau kesanggupan yang terlampir melalui kata-kata ataupun yang masih terkandung dalam hati nuraninya
yang berupa kehendak, harapan dan niat.
Kecurangan
Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hari nuraninya atau, orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan berusaha. Kecurangan menyebabkan orang menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya, dan senang bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita. Bermacammacam sebab orang melakukan kecurangan. Ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya, ada 4 aspek yaitu aspek ekonomi, aspek kebudayaan, aspek peradaban dan aspek teknik. Apabila keempat asepk tersebut dilaksanakan secara wajar, maka segalanya akan berjalan sesuai dengan norma-norma moral atau norma hukum. Akan tetapi, apabila
manusia dalam hatinya telah digerogoti jiwa tamak, iri, dengki, maka manusia akan melakukan perbuatan yang melanggar norma tersebut dan jadilah kecurangan.
Pemulihan nama baik
Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menajaga dengan hati-hati agar namanya baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya. Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau boleh dikatakan bama baik atau tidak baik ini adalah tingkah laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang, perbuatan-perbuatan yang dihalalkan agama dan sebagainya. Pada hakekatnya pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya; bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan ahlak yang baik. Untuk memulihkan nama baik manusia harus tobat atau minta maaf. Tobat dan minta maaf tidak hanya dibibir, melainkan harus bertingkah laku yang sopan, ramah, berbuat darma dengan memberikan kebajikan dan pertolongan kepaa sesama hidup yang perlu ditolong dengan penuh kasih sayang , tanpa pamrin, takwa terhadap Tuhan dan mempunyai sikap rela, tawakal, jujur, adil dan budi luhur selalu dipupuk.
Pembalasan
Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang. Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat balasan yang bersahabat. Sebaliknya pergaulan yagn penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula. Pada dasarnya, manusia adalah mahluk moral dan mahluk sosial. Dalam bergaul manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu. Bila manusia berbuat amoral, lingkunganlah yang menyebabkannya. Perbuatan amoral pada hakekatnya adalah perbuatan yang melanggar atau memperkosa hak dan kewajiban manusia. Oleh karena itu manusia tidak menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar atau diperkosa, maka manusia berusaha mempertahankan hak dan kewajibannya itu. Mempertahankan hak dan kewajiban itu adalah pembalasan.
Pengertian Keadilan
Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem ini menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama, kalau tidak sama, maka masing – masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelangggaran terjadap proporsi tersebut disebut tidak adil. Keaadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Socrates memproyeksikan keadilan pada pemerintahan. Menurut Socrates, keadilan akan tercipta bilamana warga Negara sudah merasakan bahwa pemerintah sudah melakukan tugasnya dengan baik. Mengapa diproyeksikan kepada pemerintah ? sebab pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika masyarakat. Kong Hu Cu berpendapat bahwa keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada nilai-nilai tertentu yang sudah diyakini atau disepakati. Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan pelakuan yang seimbang antara hak-hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntuk hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi hak nya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.
Berbagai Macam Keadilan
4. Keadilan legal atau keadilan moral Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjadi kesatuannya. Dalam masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan menurut sifat dasarnya paling cocok baginya ( the man behind the gun ). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan oleh yang lainnya disebut keadilan legal
5. Keadilan distributive Aristotele berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan tidak sama (justice is done when equels are treated equally).
6. Keadilan komutatif Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.Bagi Aristoteles pengertian keadilan ini merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat
Kejujuran
Kejujuran atau jujur artinya apa-apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya, apa yang dikatakan sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu dituntut satu kata dan perbuatan, yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus sama dengan perbuatannya. Karena itu jujur berarti juga menepati janji atau kesanggupan yang terlampir melalui kata-kata ataupun yang masih terkandung dalam hati nuraninya yang berupa kehendak, harapan dan niat.
Kecurangan
Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hari nuraninya atau, orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan berusaha. Kecurangan menyebabkan orang menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya, dan senang bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita. Bermacammacam
sebab orang melakukan kecurangan. Ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya, ada 4 aspek yaitu aspek ekonomi, aspek kebudayaan, aspek peradaban dan aspek teknik. Apabila keempat asepk tersebut dilaksanakan secara wajar, maka segalanya akan berjalan sesuai dengan norma-norma moral atau norma hukum. Akan tetapi, apabila
manusia dalam hatinya telah digerogoti jiwa tamak, iri, dengki, maka manusia akan melakukan perbuatan yang melanggar norma tersebut dan jadilah kecurangan.
Pemulihan nama baik
Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menajaga dengan hati-hati agar namanya baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya. Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau boleh dikatakan bama baik atau tidak baik ini adalah tingkah laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang, perbuatn-perbuatan yang dihalalkan agama dan sebagainya. Pada hakekatnya pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya; bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan ahlak yang baik. Untuk memulihkan nama baik manusia harus tobat atau minta maaf. Tobat dan minta maaf tidak
hanya dibibir, melainkan harus bertingkah laku yang sopan, ramah, berbuat darma dengan memberikan kebajikan dan pertolongan kepaa sesama hidup yang perlu ditolong dengan penuh kasih sayang , tanpa pamrin, takwa terhadap Tuhan dan mempunyai sikap rela, tawakal, jujur, adil dan budi luhur selalu dipupuk.
Pembalasan
Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang. Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat balasan yang bersahabat. Sebaliknya pergaulan yagn penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula. Pada dasarnya, manusia adalah mahluk moral dan mahluk sosial. Dalam bergaul manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu. Bila manusia berbuat amoral, lingkunganlah yang menyebabkannya. Perbuatan amoral pada hakekatnya adalah perbuatan yang melanggar atau memperkosa hak dan kewajiban manusia. Oleh karena itu manusia tidak menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar atau diperkosa, maka manusia berusaha mempertahankan hak dan kewajibannya itu. Mempertahankan hak dan kewajiban itu adalah pembalasan.
Pengertian Pandangan hidup
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati karena ia menentukan masa depan seseorang. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus, sehingga hasil pemikiran itu dapat diuji kenyataannya. Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar itu manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup. Pandangan hidup berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
2. Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada suatu Negara
3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi, maka panandangan hidup itu disebut ideology. Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur yaitu : cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan/kepercayaan. Cita-cita ialah apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan. Tujuan yang hendak dicapai ialah kebajikan, yaitu segala hal yang baik yang membuat manusia makmur, bahagia, damai, tentram. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan/kepercayaan. Keyakinan/kepercayaan diukur dengan kemampuan akal, kemampuan jasmana, dan kepercayaan kepada Tuhan.
Cita-Cita
Menurut kamus umum bahasa Indonesia cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang. Dengan demikian cita-cita merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan dating. Pada umumnya
cita-cita merupakan semacam garis linier yang makin lama makin tinggi, dengan perkataan lain : cita-cita merupakan keinginan, harapan, dan tujuan manusia yang makin tinggi tingkatannya. Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan. Disini persyaratan dan kemampuan tidak/belum dipenuhi sehingga usaha untuk mewujudkan cita-cita itu tidak mungkin dilakukan. Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan dating sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Dapatkan seseorang mencapai apa yang dicita-citakannya tergantung dari 3 faktor; pertama factor manusia yang memiliki cita-cita, kedua kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakannya dan ketiga seberapa tinggikah cita-cita yang hendak dicapai.
Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yagn sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik.. Sebagai mahluk
pribadi, manuda dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik dan buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan didalam hati yang mendesak seseorang, untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku. Jadi suara hati dapat merupakan hakin untuk diri sendiri. Suara hati selalu memilik yang baik, sebab itu ia selalu mendesak orang untuk berbuat yang baik bagi dirinya. Oleh karena itu, kalau seseorang berbuat sesuatu sesuai dengan bisikan hatinya, maka orang tersebut perbuatannya pasti baik. Jadi berbuat dan bertindak menurut suara hati, maka tindakan itu adalah baik. Jadi baik atau buruk itu dilihat menurut suara hati sendiri. Meskipun demikian harus dinilai dan diukur menurut suatu atau pendapat umum. Jadi kebajikan adalah perbuatan yang sesuai dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan hukum Tuhan. Kebajikan manusia nyata dan dapat dirasakan dalam tingkah lakunya, karena tingkah laku bersumber pada pandangan hidup, maka setiap orang memiliki tingkah laku sendiri-sendiri, sehingga tingkah laku setiap orang berbeda-beda. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku seseorang adalah: factor pembawaan, factor lingkungan dan pengalaman.
Usaha/perjuangan
Usaha /perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak/ilmu maupun denan tenaga/jasmani, atau dengan kedua-duanya. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan, karena kemampuan terbatas timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya.
keyakinan/kepercayaan.
Keyakinan/kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof.Dr.Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat yaitu
• Aliran naturalisme; hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari nature, dan itu dari Tuhan. Tetapi yang tidak percaya pada Tuhan, nature itulah yang tertinggi. Aliran naturalisme berisikan spekulasi mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak ada
• Aliran intelektualisme; dasar aliran ini adalah logika/akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir, mana yang benar menurut akal itulah yang baik, walaupun bertentangan dengan kekuatan hati nurani. Manusia yakin bahwa dengan kekuatan piker (akal) kebajikan itu dapat dicapai dengan sukses. Dengan akal diciptakan teknologi, teknologi adalah alat Bantu mencapai kebajikan yang maksimal, walaupun mungkin teknologi memberi akibat yang bertentangan dengan akal. Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima akal.Benar menurut akal itulah yang baik. Manusia yakin bahwa kebajikan hanya dapat diperoleh dengan akal (ilmu dan teknologi). Pandangan hidup ini disebut liberalisme. Kebebasan akal menimbulkan kebebasan bertingkah laku dan berbuat, walaupun tingkah lakudan perbuatannya itu bertentangan dengan hati nurani. Kebebasan akal lebih ditekankan pada setiap individu. Karena itu individu yang berakal (berilmu dan berteknologi) dapat menguasai individu yang berpikir rendah (bodoh)
• Aliran gabungan. Dasar aliran ini idalah kekuatan gaib dan juga akal. Kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan. Sedangkan akal adalah dasar kebudayaan, yang menentukan benar tidaknya sesuatu. Segala sesuatu dinilai dengan akal, baik sebagai logika berpikir maupun sebagai rasa (hati nurani). Jadi apa yang benar menurut logika berpikir juga dapat diterima oleh hati nurani. Apabial aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka akan timbil dua kemungkinan pandangan hidup. Apabila keyakinan lebih berat didasarkan pada logika berpikir, sedangkan hati nurani dinomorduakan, kekuatan gaib dari Tuhan diakui adanya tetapi tidak menentukan, dan logika berpikir tidak ditekankan pada logika berpikir individu, melainkan logika berpikir kolektif (masyarakat), pandangan hidup ini disebut sosialisme. Apabila dasar keyakinan itu kekuatan gaib dari Tuhan dan akal, kedua-duanya mendasari keyakinan secara berimbang, akan dalam arti baik sebagia logika berpikir maupun sebagai daya rasa (hati nurani), logika berpikir baik secara individual maupun secara kolektif panangan hidup ini disebut sosialisme-religius. Kebajikan yang dikehendaki adalah kebajikan menurut logika berpikir dan dapat diterima oleh hati nurani, semuanya itu berkat karunia Tuhan.
Langkah-langkah berpandangan hidup yang baik :
1. mengenal
2. mengerti
3. menghayati
4. meyakini
5. mengabdi
6. mengamankan
Tanggungjawab
Tanggungjawb adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggungjawab adalah kewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawaban dan menanggung akibatnya. Tanggungjawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab juga juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Seseorang mau bertanggungjawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Timbulnya tanggungjawab itu karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Tanggungjawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggungjawab. Apabila ia tidak mau bertanggungjawab, maka akan ada pihal lain yang
memaksa tanggungjawab itu. Dengan demikian tanggungjawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain. Dari sisi pembuat ia harus menyadari akibat perbuatannya itu, dengan demikian ia sendiri pula yang harus memulihkan ke dalam keadaan baik. Daari sisi pihak lain, apabila si pembuat tidak mau bertanggungjawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan cara individual maupun dengan cara masyarakat. Apabila dikaji, tanggungjawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi sebagai akibat dari pebuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian pada pihak lain. Kewajiban atau beban itu ditujukan untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri atau pihak lain dengan keseimbangan, keserasian keselarasan antara sesama manusia, antara manusia dan lingkungan, antara manusia dan Tuhan selalu
dipelihara dengan baik. Tanggungjawab itu cirri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggungjawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaan bertanggungjawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa terhadap Tuhan. Macam-macam Tanggungjawab :
1. Tanggungjawab terhadap diri sendiri
2. Tanggungjawab terhadap Keluarga
3. Tanggungjawab terhadap masyarakat
4. Tanggungjawab terhadap bangsa / negara
5. Tanggungjawab terhadap Tuhan
Pengabdian dan Pengorbanan
Wujud tanggungjawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pegorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri. Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta kasih sayang, norma, atau satu ikatan dari semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggungjaab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencapai kebutuhan, hal itu berarti mengabdi keapada keluarga. Manusia tidak ada dengan sendirinya, tetapi merupakan mahluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada uhan, dan merupakan perwujudan tanggungjawab kepad Tuhan. Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarati pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung keikhalasan yangtidak menganadung pamrih. Suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata. Perbedaan antara pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Antara sesame kawan sulit dikatakan pengabdian karena kata pengabdian mengandung arti lebih rendah tingkatannya, tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga diterapkan kepaa sesame teman..
Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran dan perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan sja diperlukan. Pengabdian lebih banyak menunjuk pada perbuatan sedangkan pengorbanan lebih banyak
menunjuk pada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.
Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa kwatir tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kwatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan. Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situai tertentu. Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi kecemasan. Karena itu dalam pengertian sehari-hari kegelisahan juga diartikan kecemasan, kekwatiran ataupun ketakutan. Masalh kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi
dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena pa yang diinginkan tidak tercapai. Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neorotik dan kecemasan moril.
v Kecemasan obyektif adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam utnuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadia takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda tertentu dalam keadaan tertentu dari lingkungan..
v Kecemasan neorotis timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah Menurut Sigmund Freud kecemasan ini dibagi tiga macam yakni; kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan, bentuk ketakutan yang irasional (phobia) dan rasa takut lain karena gugup, gagap dan sebaganya.
v Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam=macam emosi atnra lain: iri, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang. Semua itu merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat. Sikap seperti itu sering membuat orang merasa kwatir, cemas, takut gelisah dan putus asa.
Bila dikaji sebab-sebab orang gelisah adalah karena hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari dalam maupun dari luar. Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama dimulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala
kesulitan dapat kita atasi.
Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal, sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi kata terasing berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pegaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain. Keterasingan adalah bagian hidup manusia. Sebentar atau lama, orang pernah mengalami hidup dalam keterasingan sudah tentu dengan sebab dan kadar yang berbeda satu sama lain. Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan ialah perilakunya yang tidak
dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang aa pada diri seseorang, sehingga ia tida dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.
Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia. Lama rasa sepi itu bergangung pada mental orang dan kasus penyebabnya. Bermacam sebab terjadinya kesepian, frustasi dapat mengakibatkan kesepian. Jadi kesepian itu akibat dari keterasingan. Keterasingan akibat sikap sombong, angkuh, kaku, keras kepala, sehingga dijauhi teman-teman sepergaulannya.
Ketidakpastian
Ketidak pastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidak pastian artinya keadaan yang pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas itu semua adalah akibat pikirannya tidak konsentrasi. Ketidak konsentrasian disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau. Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan tidak pasti ialah :
1. obsesi
2. phobia
3. kompulasi
4. hysteria
5. delusi
6. halusinasi
7. keadaan emosi
Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu bergantung pada mental si penderita. Andaikata penyebabnya sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik bagi penderita diajak pergi sendiri ke psikolog.
Harapan
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan berarti manusia itu hati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan bergantung pada pengetahuan, engalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan yang maha esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintar. Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu: keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat. Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni ditengah suatu keluarga dan anggota masyarakat lainnya. Ada dua hal yang mendorong manusia hidup dalam pergaulan manusia lain yaitu dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup. Menurut Maslow sesuai dengan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu adalah :
1. kelansungan hidup
2. keamanan
3. hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
4. diakui lingkungan
Baca Selengkapnya...

GLOBALISASI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI

GLOBALISASI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Definisi globalisasi
Globalisasi dapat di definisikan sebagai peningkatan dalam saling ketergantungan dalam keadaan dan kegiatan ekonomi di antara berbagai Negara di dunia.
Factor – factor yang mewujudkan globalisasi
• Perkembangan politik dunia
• Peningkatan praktek perdagangan bebas
• Perkembangan perusahaan multi nasional
• Perkembangan investasi portofolio di pasaran luar negeri
• Kemajuan teknologi dalam bidang informasi dan pengangkutan
Globalisasi dan pertumbuhan ekonomi
Pada umunya ahli – ahli ekonomi, pemimpin – pemimpin Negara dan institusi ekonomi internasional menekankan tentang pentingnya peranan globalisasi dalam pengembangan ekonomi dunia. Oleh sebab itu usaha – usaha untuk menjalankan perdagangan bebas melalui pengurangan pajak impor dan mendorong pengaliran investasi dan pengaliran dana yang lebih bebas snagat di tekankan.
Beberapa kebaikan globalisasi
• Produksi dunia dapat di tingkatkan
• Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu Negara
• Meluaskan pasar untuk hasil produksi dalam neegeri
• Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
• Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
Ketidakpuasan terhadap globalisasi
• Menghambat pertumbuhan sector idustri manufatur
• Memperburuk keadaan neraca pembayaran
• Sector keuangan semakin tidak stabil
• Memperburk prospek
Baca Selengkapnya...

Birokrasi dan Rekrutmen Politik

Birokrasi dan Rekrutmen Politik
Birokrasi merupakan komponen penting bagi pelaksanaan kebijakan atau keputusan pemerintahsebagai output system politik, sedangkan rekrutmen politik dalam konsep system politik modern merupakan fungsi politik bagi partai politik untuk melakukan proses penempatan orang – orang tertentu dalam jabatan politik tertentu.

A. Birokrasi

1. Konsep Birokrasi

Konsep birokrasi bila di tinjau secara harfiah (etimology), berasal dari kata “bureau” dalam bahasa perancis, yang berarti “pelapis meju”. Secara historis, “bureau” digunakan pertama kali pada abab ke-18 di Eropa Barat. Konsep tersebut tidak hanya merujuk pada meje tulis, tetapi lebih pada kantor, semisal tempat kerja dimana pegawai bekerja , sedangkan kata imbuhan “cratia” atau “cratein” berasal dari bahasa Yunani, yang berarti “kekuasaan atau kepemimpinan”. Dengan demikian, birokrasi secara mendasar berarti kekuasaan perkantoran ataupun kepemimpinan dari strata kepegawaian (thoha, 2004).

Secara terminology, birokrasi memiliki beberapa pengertian. Sekurang – kurangnya terdapat tujuh pengertianyang terkandung dalam istilah birokrasi, yaitu:(1)rational organization, (2)organizational inefficiency, (3)rule of officials, (4)public administration, (5)administration by officials, (6)type of organization with specific characteristic and quality as hierarchies and rules, (7)an essential quality of modern society (Warwick,1975).

Menurut Weber birokrasi dapat di artikan menjadi dua macam pengertian, yaitu:
a. Birokrasi menunjukkan pada suatu organisasi di mana adanya pengerahan tenaga dengan teratur dan terus – menerus untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
b. Birokrasi adalah organisasi yang bersifat hierarki yang di tetapkan secara rasional untuk mengkoordinasi pekerjaan orang – orang untuk kepentingan pelaksanaan tugas – tugas administrative.

Tipe ideal birokrasi yang di gambarkan Weber tersebut di rangkum oleh Martin Albrow (Warwick, 1975) dalam empat cirri utama, yaitu: (1)A hierarchical structure involving delegation of authority from the top bottom of an organization, (2)A series of officials positions officer, each having prescribed duties and responsibilities, (3)formal rules, regulations, and standards governing operations of the organization and behavior of its member, (4)technically qualified personel employed on a career basis, with promotion based on qualifications and performance.

Dari empat ciri utama dapatdi perinci lagi, birokrasi memiliki cirri dan pelaksnaannya sebagai berikut.
a. Adanya kewenangan yang tegas dan resmi berdasarkan peraturan – peraturan umum, batasan ketentuan hokum dan administrasi.
 Pembagian tugas sehari – hari secara resmi.
 Kewenangan dalam tugas resmi, diberikan secara langsung terbatas.
 Berdasarkan peraturan yang di susun sistematis, orang yang memenuhi persyaratan umum saja yang dapat di pekerjakan untuk melaksanakan tugas dan pelaksanaan hak – haknya.
b. Prinsip pertingkatan (hierarkis) dan derajat wewenang dengan system yang tegas dalam hubungan antara atasan dengan bawahannya; warga masyarakat dapat mengajukan peninjauan kembali keputusan lembaga rendahan oleh lembaga yang lebih tinggi.
c. Dokumen – dokumen tertulis (file) disusun dan di pelihara asli , salinannya harus di simpan dalam file tata usaha khusus.
d. Pelaksanaan birokrasi dalam bidang – bidang tertentu memerlukn latihan dan keahihan khusus para petugas.
e. Bila birokrasi telah berkembang dengan penuh maka kegiatan – kegiatannya meminta kemampuan bekerja yang maksimal dari pelaksana – pelaksanaannya.
f. Pelaksanaan birokrasi berdasarkan ketentuan umum yang lansung atau kurang langsung, sempurna atau kurang sempurna, semuanya dapat di pelajari.

Lima unsur yang terdapat dalam birokrasi:
a. Organisasi
Cara mengumpulkan tenaga dan membagi – bagikan kekuasaan dan wewenang ada dalam organisasi. Maka dalam organisasi ada hal berikut.
 Penguasa dan mereka yang di kuasai
 Adanya hierarki, urutan – urutan kekuasaan secara vertical, bertingkat dari atas ke bawah.
 Adanya pembagian tugas horizontal, pembagian tugas antara beberapa bagian, yang mempunyai kekuasaan dan wewenang yang setingkat atau sederajat.
 Ada suatu kelompok social.
Pada dasarnya organisasi yang di terangkan Weber dalam teori birokrasinya adalah organisasi legal formal tanpa menyinggung organisasi informal.
b. Pengerahan tenaga
Pengaturan tenaga – tenaga secara organisatoris untuk melaksanakan suatu kerja tertentu, baik tenaga kasar maupun tenaga ahli, meliputi tenaga – tenaga fisik yang mengandalkan pada keterampilan, tenaga, dan juga tenaga – tenaga non fisik yang lebih mempergunakan tenaga pikiran.
c. Terus – menerus
Pengarahan tenaga kerja harus berjalan terus – menerus, tujuannya berbeda – beda sesuai jenis organisasi.
d. Sifatnya teratur
Di samping ada peraturan – peraturan formal, perlu juga adanya disiplin kerja, yaitu ketaatan untuk melakukan pekerjaan sebagaimana yang telah di tentukan.
e. Ada tujuan
Apabila suatu birokrasi telah mempunyai tujuan tertentu, maka birokrasi tersebut tidak boleh menyimpang dari tujuan semula.

2. Patologi birokasi di Negara berkembang
Menurut Heady (dalam kartasasmita, 2001), ada lima cirri patologi birokrasi di Negara – Negara berkembang, antara lain:
I. Pola dasar (basic pattern) birokrasi bersifat jiplakan (imitative), bukan asli (indigeneous).
II. Birokrasi di Negara berkembang kekurangan (deficient) sumber daya manusia terampil. Kekurangannya bukan masalah jumlah, tapi kualitas.
III. Birokrasi lebih berorientasi kepada hal – hal lain dari pada mengarah kepada yang benar – benar menghasilkan (production directed). Dengan kata lain, birokrasi lebih berusaha mewujudkan tujuan pribadinya di bandingkan pencapaian sasaran program.
IV. Adanya kesenjangan yang lebar antara apa yang dinyatakan atau yang hendak di tampilkan dengan kenyataan (discrehency between form a reality).
V. Birokrasi di Negara berkembang sering kali bersifat “otonom”, artinya bebas dari proses politik dan pengawasan masyarakat. Cirri ini merupakan warisan administrasi colonial yang memerintah secara absolute, atau sikap sikap fiodal dalam zaman colonial yang terus hidup dan berlanjut setelah merdeka.
3. Birokrasi di Indonesia
Lance Castles dalam suatu uraian tentang pengertian birokrasi di Indonesia mengemukakan bahwa, birokrasi yang di maksud orang – orang mengkaji yang menjalankan fungsi – fungsi pemerintah, tentu saja termasuk di dalamnya adalah pejabat tentara dan birokrasi militer.
Dalam kontek Indonesia yang di maksud birokasi adalah keseluruhan organisasi pemerintah, yang menjalankan tugas – tugas Negara dalam berbagai unit organisasi pemerintah di bawah departemen dan lembaga – lembaga nodepartemen.
Berdasarkan tugas pokok atau misi yang mendasari suatu organisasi birokrasi, dapat di bedakan menjadi 3:
• Birokrasi pemerintah umum, rangkaian organisasi pemerintahan yang menjalankan tugas- tugas pemerintahan umum, termasuk pemeliharaan ketertiban dan keamanan, dari tingkat pusat sampai ke daerah, seperti propinsi, kabupaten, kecamatan dan desa.
• Birokrasi pembagunan, oranisasi pemerintahan yang menjalankan salah satu bidang sector yang khusus guna mencapai sebuah tujuan pembangunan, seperti pertanian, kesehatan, pendidikan dan industry.
• Birokrasi pelayanan, unit organisasi pemerintahan yang pada hakikatnya merupakan bagian atau berhubungan dengan masyarakat.
4. Segi positif dan negative dalam birokrasi
5. Pembangunan budaya birokrasi


B. Rekrutmen Politik
1. Pengertian rekrutmen politik
Menurut Ramlan Surbakti (2003), rekrutmen politik adalah seleksi dan pemilihan atau seleksi pengangkatan seseorang atau sekelompok orang untuk melaksanakan sejumlah peranan dalam system politik pada umumnya dan system pemerintahan pada khususnya.
2. Bentuk – bentuk atau system rekrutmen politik
Beberapa system perekrutan dalam rekrutmen politik, menurut Philip Althoff dan Michael Rush:
a. Seleksi pemilihan melalui ujian dan pelatihan
Bentuk ini merupakan bentuk yang paling umum digunakan, biasanya di lakukan untuk mengisi jabatan – jabatan birokrasi dan administrasi.
b. Seleksi melalui penyortiran
Salah satu metode tertua yang diperguakan untuk memperkokoh kedudukan pemimpin politik adalah dengan penyortiran atau penarikan undian.
c. Seleksi melalui rotasi atau giliran
Suatau metodde yang sama , yang di buwat untuk mencegah dominasi jabatan dan posisi – posisi berkuasa oleh orang atau kelompok individu tertentu.
d. Seleksi melalui perebutan kekuasaan
Umumnya terdapat pada system politik adalah perebutan kekuasaan dengan jalan menggunakan atau mengancamkan kekerasan.
e. Seleksi dengan cara patronage
Merupakan dari suatu system penyuapan dan system korupsi yang rumit, yang memasuki banyak bidang kehidupan masyarakat di Inggris.
f. Seleksi dengan memunculkan pemimpin – pemimmpin alamiah
Berlawanan dengan patronage, peristiwa ini lebih merupakan pembenaran kasar terhadap kekuasaan aristokratis.
g. Seleksi melalui koopsi
Suatu metode yang lebih terbatas di mana pemimpin yang ada dapat membantu pelaksanaan perekrutan tipe – tipe pemimpin tertentu.
Untuk melakukan pemilu guna menentukan seseorang menjadi pejabat Negara dapat di tempuh dengan dua alternatife:
• Pemilihan secara langsung, para pemilih melakukan pemilihan peserta yang di sukai.
• Pemilihan tidak langsung, para pemilih melakukan peilihan orang – orang untuk menjadi anggota suatu lembaga kenegaraan yang memiliki wewenang untuk memilih orang yang akan menjadi pejabat Negara.
Dua mekanisme pemilihan perwakilan rakyat:
• System pemilihan organis, mengisi keanggotaan lembaga perwakilan rakyat melalui penganggkatan.
• System pemilihan mekanis, system ini sering juga di sebut pemilu.
Dengan adanya system pemilihan mekanis inilah, maka di kenal adanya dua system pemilihan umum:
I. System pemilihan distrik.
II. System pemilian proposional.
Baca Selengkapnya...

SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK

SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK
SISTEM POLITIK adalah seperangkat interaksi yang abstrak dari totalitas perilaku social melalui nilai – nilai yang disebar untuk suatu masyarakat
STRUKTUR POLITIK merupakan wujud nyata dalam sistem politik dimana ia menggambarkan hubungan secara organisatoris antara lembaga – lembaga politik yang ada.
SISTEM POLITIK
SISTEM POLITIK adalah salah satu sistem dari berbagai sistem yang ada di masyarakat yang lain di antaranya adalah sistem social, sistem ekonomi, sistem budaya, dan sistem hokum,
Ada beberapa cirri utama system politik sebagai berikut
1. Cirri – cirri identifikasi
Dua cirri indetifikasi system politik berikut ini yang membedakannya dengan system lain.
a. Unit – unit system politik ,unit – unit adalah unsure – unsure yang membentuk system politik aitu tindakan – tindakan politik yang membentuk peranan – peranan politik dan kelompok – kelompok politik.
b. Batas –batas , sebagai system yang berada dalam masyarakat, maka system politik tidak selalu sendirian dia akan selalu berdampingan dengn system system lain sebgai lingkungan luar.
2. Adanya input – output
Setiap system politik passti menghasilkan keputusan – keputusan penting bagi masyarakat yang disebut output. Untuk menghasilkann output , system politik membutuhkan input secara berkelanjutan . input ini pentig, karena bila tidak ada input maka system tidak akan berfungsi.
3. Adanya diferensiasi dalam system
Jenis input dari lingkungan masuk kedalam system politik bermacam – macam. Tidak mungkinn jika berbagai macam input itu ditangani oleh satu orang atau satu kelompok apalagi dalam wktu yang bersamaan didalam waktu tertentu dikerjakan oleh beberapa kelompok yang dapat bekerja dengan baik . kelompok yang bekerja sesuai dengan bidang keahlian masing – masing itu yang disebut diferensiasi dlam system
4. Integrasi dalam system

TUNTUTAN menjadi input dalam system politik bila telah disalurkan melalui usaha yang diorganisasi secara khusus. Misalnya melaui kelompok kepentingan atau kelompok penekan atau masyarakat umum melalui penyampaian aspirasi.
Ada dua hal penting yang berkaitan dengan sumber atau asal usul tuntutan :
• Dilihat dari sumbernya tuntutan ada 2 jenis :
 Tuntutan internal yaitu tututan yang berasal dalam system politik itu sendiri. Misalnya tuntutan untuk pengangkatan pemimpin lembaga politik
 Tuntutan eksternal yaitu tuntutan yang berasal dari lingkungan atau system lain baik ekologi , ekonomi, kebudayaan
ISU adalah suatu tuntutan yang oleh anggota masyarakat ditanggapi dan dianggap sebagaii sesuatu yang penting untuk dibicarakan dan dibahas melalui saluran – saluran yang ada dalam system politik.
Ada beberapa hal yang menentukan perubahan tuntutan menjadi isu di antaranya :
a) Siapa yang mencetuskannya dan siapa yang mendukungnya
b) Terbuka tidaknya tuntutan itu disampaikan
c) Moment atau wktu pengajuan tuntutan
d) Kecakapan dan pengetahuan politik dari pencetusnya
e) Penguasaan saluran komunikasi politik
f) Suasana batin dan sikap masyarakat terhadap tuntutan
g) Pengetahuan pencetus tentang cara kerja system politik.
Dukungan . dukungan merupakan factor penentu dalam menghasilkan output yang bersifat otoritatif .
Ada dua bentuk dukungan
a) Dukungan terbuka atau nyata yaitu tindkan yang mendorong pencapaian tujuan , kepentingan dalam pemilu membela atu memertahankan keputusan yang dibuat oleh lembaga resmi.
b) Dukungan tidak nyata yang disebut pandangan atau suasana pikiran.
Dalam rangka memperluas dukungan ada 3 sasaran penting dalam system politik yaitu sebagai berikut
1. Komunitas politik yaitu kumpulan anggota suatu system politik baik yang mendukung ataupun yan g tidak mendukungan
2. Rezim yaitu system atau aturan permainan yang menentukan mekanisme kerj system politik yang ditaati oleh anggota – anggotanya.
3. Pemerintah yaitu kelompok tertentu yang memegang kekuasaan

CIRI – CIRI SISTEM POLITIK MODERN
1. Individu danmasyarakat tidklah merupakan objek tetapi subjek yang turut menentukan arah kehidupan
2. Masyarakat modern ditandai oleh partisipasi masyarakat yang luas dalam proses politik
3. System politiknya meliputi niliai – nilai dasar dan instrumental
4. System politik modern berlandasan aturan dasar yang ditetapkan bersama yang disebut konstitusi
5. System politik memiliki 3 unsur : demokratis, constitutional , berlandasan hokum
6. Kehidupan diselenggarakan berdasarkan aturan – aturan yang ditetapkan bersama
7. System politik modern mampu mewadahi perbedaan paham dan pandangan dan mengatasinya dengan cara beradap dan damai.
Yang termasuk dalam struktur politik informal adalah seperti berikut ini :
a) Pengelompokan masyarakat atas dasar persamaan social ekonomi seperti golongan buruh tani, kelas menengah, cendekiawan
b) Pengelmpokan atas dasar perbedaan cara , gaya di satu pihak dan pengelompokan atas dasar kesadaran akan adanya persamaan jenis tujuan di pihak lain.
c) Pengelompokan atas dasar kenyatan dalam kehidupan politik rakyat.

LEMBAGA – LEMBAGA POLITIK
A. BADAN LEGISLATIF
Yaitu badan yang membuat undang – undang dan anggotanya dianggap mewakili rakyat yang oleh karnanya disebut dewan perwakilan rakyat.
Fungsi badan legislative :
 Menentukan policy dan membuat undang – undang
 Mengontrol badan eksekutif dalam arti menjaga supaya semua tindakan badan eksekutif sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan.
Hak hak control khusus :
a. Hak bertanya yaitu bahwa setiap anggota badan legislative behak mengajukan pertanyaan kepada pemerintah mengenai sesuatu hal.
b. Interpelasi yaitu hak untuk meminta keterangan kepada pemerintah mengenai kebijaksanaan disuatu bidang
c. Angket yaitu hak anggota badan legislative untuk mengadakan penyelidikan sendiri
d. Mosi umumnya dianggap bahwa hak mosi merupakan hak control yang paling ampuh, karena bias menjatuhkan cabinet.

B. BADAN EKSEKUTIF
Yaitu lembaga politik yang mejalankan kekuasaan eksekutif yaitu kekuasaan melaksanakan undang – undang . yaitu presiden atau raja, kepala pemerintahan presiden dan perdana menteri atau menteri cabinet.

Wewenang badan eksekutif :
1. Diplomatic yaitu menyelenggarakan hubungan diplomatic dengan negara2 lain
2. Administrative yaitu melaksanakan undang – undang serta peraturan dalam rangka menyelenggarakan adiministrasi Negara
3. Militer yaitu mengatur angkatan bersenjata menyelenggarakan pertahanan dan keamanan Negara, termasuk menyatakan perang dengan Negara lain atas persetujuan badan legislative
4. Yudikatif yaitu member grasi , amnesty, abolisi, dan rehabilitasi
5. Legislative yaitu mengajukan rancangan undang – undang dan membahasnya sampai menjadi undang – undang serta mengesahkan undang – undang.
MACAM- MACAM Badan Eksekutif :
1. System parlementer adalah system yang dimana cabinet atau pemerintahan dikepalai oleh seorang perdana menteri.
2. System presidensial yaitu system pemerintahan dimana cabinet dikepalai oleh presiden

BADAN YUDIKATIF
Yaitu badan yang menjalankan kekuasaan yudikatif atau kekuasaan kehakiman
Common law : kumpulan keputusan yang telah dirumuskan oleh para hakim pada masa yang terdahulu.
Civil law adalah system yang mendasarkan pada kumpulan undang – undang atau pedoman bagi hakim dalam menyelesaikan perkara – perkara hokum.

PARTAI POLITIK
Adalah perantara yang besar yang menghubungkan kekuatan – kekuatan dan ideology – ideology social dengan lembaga – lembaga pemerintahan yang resm dan yang mengaitkannya dengan sebuah aksi politik didalm masyarakata yang resm dan yang mengaitkannya dengan sebuah aksi politik didalm masyarakat politik yang lebih luas.
Fungsi partai politik
1. Partai sebagai sarana komunikasi politik
2. Partai sebgai sarana sosialisasi politik
3. Partai sebagagi sarana rekrutmen politik
4. Partai sebgai sarana pengatur konflik.
Baca Selengkapnya...

WEWENANG

Wewenang /authority
Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain agar mengikuti kehendak orang yang memegang kekuasaan.
Wewenang adalah kekuasaan yang ada pada seseorang ata sekelompok orang yang mempunyai dukungan atau pengakuan dari warga masyarakat.
Contoh dalam Negara demokrasi kekuasaan tertinggi dipegang oleh rakyat namun yang menjalankannya adalah DPR dan MPR sebagai lembaga Negara,
BENTUK BENTUK WEWENANG
MENURUT MAX WEBER
1. WEWENANG TRADISIONAL
Didasarkan pada kesucian tradisi yang sudah berjalan lama dan sah dalam pelaksanaan otoritas.
Contoh : wewenang yang dimiliki seorang raja atau ratu yang diturunkan turun temurun,
Cirri – cirri wewenang tradisional
• Adanya ketentuan – ketentuan yang mengikat penguasa yang mempunyai wewenang, serta orang – orang lainnya dalam masyarakat
• Adanya wewenang yang lebih tinggi daripada kedudukan seseorang yang hadir secara pribadi
• Selama tak ada pertentangan dengan ketentuan – ketentuan tradisional, orang – orang dapat bertindak secara bebas.

2. Wewenang karismatik
Merupakan wewenang yag didasarkan pada charisma, yaitu kemampuan khusus yang ada pada diri seseorang yang melekat karena anugrah Tuhan YME.
Contoh individu yang memiliki charisma : para nabi, wali, para penguasa terkemuka dalam sejaraah.

Kharisma akan memudar atau hilang jika,
• Pemimpin itu gagal memberikan kepuasan yang minimal kepada para pengikutnya
• Masyarakatnya sendiri berubah dan mempunyai paham berbeda.
• Tertinggal oleh kemajuan dan perkembangan masyarakat
• Bukti dari keberhasilannya tidak langsung dating atau tidak terwujud
• Meluntur atau menurunnya kemampuan khusus yang dimiliki , sehingga kekuatannya berkurang dan kepercayaan masyarakat memudar
Cara mengatasi pudarnya kharismatik
 Cari seseorang yang mampu dan memenuhi ukuran criteria yang yang ditentukan oleh masyarakat
 Adakan seleksi dan penyaringan calon
 Mantan pemimpin karismatik menunjuk pengganti yang diakui kemampuannya dimasyarakat
 Penunjukan oleh pembantu terpecaya juga ciptakan di akui masyarakat
• Ciptakan kepercayaan bahwa karisma dapat di wariskan kepada keturunan yang masih ada hubungan saudara
3. Wewenang Rasional
Wewenang rasional adalah wewenang yang disandarkan pada system hukum yang berlaku dalam masyarakat atau didasarkan pada kompetensi fungsional yang dilandasi pada peraturan – peraturan yang dibuat secara rasional dan resmi.
Contoh penguasa orde baru yang berkuasa lebih dari 30 thn cenderung otoriter dan menjauh dari pemenuhan kebutuhan rakyat.
MENURUT ROBET A. NISBET
1. Wewenang Resmi
Bersifat sistematis, dapat diperhitungkan dan rasional dijumpai pada kelompok – kelompok besar, yang memerlukan tata tertib yang tegas dan tertutup.
2. Wewenang tidak resmi,
Biasanya dalam kelompok kecil yang jumlah anggotanya sedikit dan saling kenal mengenal secara pribadi. Contohh seorang ayah sebagai kepala keluarga.

MENURUT SOERJONO SOEKANTO
1. Wewenang Pribadi
Adalah wewenang yang ada pada kelompok social yang timbul atas dasar factor – factor ikatan darah, contoh : wewenang pribadi yang dimiliki oleh kepala suku dikalimantan, datuk diminang.
2. Wewenang territorial
Adalah wewenang yang ada pada kelompok social yang timbul atas dasar factor ikatan tempat tinggal. Misalnya kepala dijawa dia memiliki wewenang territorial karena jabatan sebagai kepala desa tetapi dia juga mempunyai wewenang pribadi karena dia sebagai keturunan pemilik tanah yang sifatnya turun temurun atas dasar ikatan darah
Lebih lanjut soerjono soekanto wewenang didasarkan pada cakupan wewenang itu sendiri, yaitu
1. Wewengan terbatas
Adalah wewenang yang tidak mencakup semua sector atau bidang kehidupan tetapi hanya terbatas pada salah satu sector saja, missal menteri dalam negeri dia hanya memiliki wewenang hanya pada urusan dalam negeri tidak mengurusi urusan luar negeri atau masalah lain.
2. Wewenang menyeluruh
Wewenang yang tidak dibatasi oleh bidang – bidang kehidupan tertentu.contoh wewenang yang dimiliki Negara . Negara memiliki wewenang menyeluruh dan mutlak untuk mempertahankan kedaulatan wilayahnya.

LEGITIMASI
Legitimasi adalah wewenang keabsahan individu ata kelompok tertentu pemegang mandat kekuasaan.
3 kriteria legitimasi:
• Legitimasi sosiologis : legitimasi mekanisme motivatif yang membuat masyarakat menerima wewenang penguasa atau elite dominan.
• Criteria legalitas : legitimasi kesesuaian kekuasaan dengan hokum yang disepakati dan berlaku
• Criteria legitimasi etis : ini mempersoalkan kewenangan dan keabsahan wewenang kekuasaan politik dann segi norma – norma moral.

KEYAKINAN DAN PENGAKUAN TERHADAP LEGITIMASI
1. Keyakinan mitos sebagai dasar legitimasi
Keyakinan mitos sering diasumsikan keyakinan yang kurang jelas. , kurang rasional, dan tidak dapat diterima akal pikiran. Mitos kurang lebih pelukisan yang bersifat fable tentang alam, dunia, manusia, dan masyarakat yang sudah diterima secara kuat
2. Keyakinan ideology sebagai dasar legitimasi
Ideology diartikan sebgai kumpulan2 keyakinan yang rasional dan sistematis, ideology mencoba melukiskan citra dari suatu pemerintah yang ideal. Keyakinan yang disandarkan pada ideology dalam memberi legitimasi diyakini bahwa ideology dapat mempengaruhi jalannya suatu tindakan.

KEPEMIMPINAN.
Adalah kemampuan untuk menggerakkan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu.
Tipe kepemimpinan.
• Kepemimpinan yang bersifat resmi. Yaitu kepemimpinan yang tersimpul di dalam suatu jabatan yang ditunjuk atas pengangkatan resmi oleh pejabat yang berwenang yang memenuhi persyaratan normal
• Kepemimpinan yang bersfat tidak resmi : kepemimpinan karena adnya pengakuan masyarakat akan
Akan kemampuan sesoragn menjalannkan kepemimpinannya.
ASAL MULA TEORI KEPEMIMPINAN.
Teori kepemimpinan sebagai berikut :
1. Teori genetis
Mengatakan bahwa pemimpin itu tidak dibuat akan tetpi lahir. Jadi pemimpin oleh bobot – bobot alam yang luar biasa sejak lahirnya. Dan ditakdirkan sebagai pemimping
2. Teori social
Mengatakan bahwa pemimpin harus disiapkan dan dibentuk tidak dilahirkan begitu saja. Setiap orang bias menjadi pemimpin melalui usaha penyiapan dan pendidikan serta latihan – latihan yang dilakukan sendiri untuk meningkatkan kemampuannya atau kepemimpinannya
3. Teori ekologis atau sintetis
Seorang akan suskses menjadi pemimpin bila sejak lahirnya telah memiliki bakat kepemimpinan dan bakat ini sempat dikembangkan melalui pengalaman dan usaha pendidikan juga sesuai dengan tuntutan lingkungan.

POLA KEPEMIMPINAN DITENTUKAN OLEH FAKTOR :
• Filsafat Negara sebgai pandangan hidup
• Factor ideology ekonomis, social, budaya, hankamnas, yang berkembang
• Kepribadian pemimpin – pemimpinnya dengan segala sifat kebiasaan , tempramen, dan wataknya
SUMBER KEPEMIMPINAN
• Sifat sifat seseorang missal, ketangkasan, keberanian, kecrdasan
• Tradisi anaknya menjadi raja
• Kekuatanmagis
• Prestisenya baik jadi tetap menjadi pemimpin
• Kebutuan yang bersifat tradisional
• Kecakapan khusus terutama dibidang yang membutuhkan pemimpin
• Secara kebtulan mengisi tempat yang lowong
GAYA DAN TIPE KEPEMIMPINAN
1. TIPE KARISMATIK
Memiliki kekuatan daya tarik, pembawaan luar biasa untuk mempengaruhi orla
Dianggap memiliki charisma , kekuatan gaib, kemampuan luar biasa sebgai anugrah Tuhan

2. TIPE PATERNALISTIK
Kebapakan
Terlalu melindungi
Bersikap maha tau
Tidak penah memberi kesempatan bawahan untuk berinisiatif
Bawahan dianggap manusia tidak dewasa

3. TIPE MILITERISTIK
Sok militer
Mirip otoriter
System perintah
Formalistis
Bwahan patuh mutlak
Disiplin keras
Komunikasi searah
Tidak menghendaki saran usul kritikan

4. TIPE OTOKRASI
Kekuasaan dan pelaksana mutlak harus dipatuhi
Kebijakan ditetapkan tanpa konsultasi
Pemimpin jauh dari anggota
Eksklusifisme menjauhkan diri

5. TIPE LAISSER FAIRE
Praktis tidak memimpin tidak terampil
Pemimpin hanya symbol tidak berwibawa
Situasi kerja tidak terpimpin , tidak terkontrol

6. TIPE POPULISTIS
Dapat membangkitkan semangat solidaritas rakyat
Berpegang teguh pada hokum – hokum masyarakat
Selalu mencintai dan berorientasi pada kepentingan rakyatnya

7. TIPE ADMINISTRATIF ATAU EKSEKUTIF
Mampu menyelenggarakan tugas2 administrasi secara efektif
Bertindak sebagai teknorat dan administrative yang dapat menggerakkan dinamika administrasi dan pembangunan.


8. TIPE DEMOKRATIS
Memberi bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya kekutan kepemimpinan terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga masyarakat.
Menghargai potensi setiap individu
Mau mendengarkan nasihat dan mngerti bawahan

Syarat menjadi pemimpin yang efektif
• Kekuasaan yaitu kekuatan otoritas, legalitas yang memberikan wewenang kepada pimpinan guna mempengeruhi dan menggerakkan bawahan untuk berbuat sesuatu
• Kewibawaan yaitu kelebihan, keunggulan, ke utamaan,sehingga orang mampu mengatur orang lain sehingga orang tersebut penuh perhatian dan bersedia melakukan perbuatan tertentu
• Kepemimpinan yaitu segala daya , kesanggupan , kekuatan , kecakapan, keterampilan teknik maupun social yang dianggap melebihi dari kemampuan anggota biasa
• Moralitas yaitu berakhlak mulia semangat juang tinggi , ketajaman itelengensi, kepekaan terhadap lingkungan, ketekunan,
Pemimpin harus memiliki empat kelebihan agar efektif menjalankan peran dan fungsinya.
• Kelebihan dalam moral dan akhlak
• Kelebihandalam jiwa dan semangat
• Kelebihan dlam ketajaman intelektual dan persepsi
• Kelebihan ketekunan dan keuletan jasmani
CARA PELAKSANAAN KEPEMIMPINAN
1. CARA OTORITER
Cara ini memiiki cirri :
a) Segala kegiatan kelompok hanya ditentukan oleh pemimpin
b) Pengikut tidak diberi kesempatan dan menentukan tujuan dan cara untuk mencapai tujuan
2. CARA DEMOKRATIS
Cara demokratis memiliki cirri pokok :
• Menganut sistem musyawarah dan mufakat antara pimpinan dengan pengikutnya
• Pemimpin aktif memberikan saran dan petunjuk
• Saling dapat mengkritik
• Ikut berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan – kegiatan kelompok
3. Cara – cara bebas
Cara ini dalam perancis disebut
• Pemimpin tidak berperan aktif
• Tujuan ditentukan kelompoka
• Pemimpin hanya menyediakan sarana
• Pemimpin berada ditengah kelompoknya hanya sebgai pemantau
Karakteristik kepemimpinan Indonesia
A. ketuhanan yang Maha Esa
pemimpin Indonesia dituntut agar mempunyai keyakinan beragama, keimanan dan ketakwaan yang teguh terhadap Tuhan yang Maha Esa.
B. Ing Ngarso sung tulodo
Pemimpin berdiri didepan member teladan, berdiri didepan menjadikan pemimpin sebagai ujung tombak tameng di arena perjuangan dalam menghadapi rintangan.

C. Ing Madyo mangun karso
Pemimpin baik berada ditengah anak buahnya, dapat membangkitkan motivasi dan kemauan, mau terjun ditengah – tengah anak buahnya, merasa senasib sepenanggungan.

D. Tut Wuri Handayani
Pemimpin Indonesia dituntut pula saat saat yang tepat harus sanggup berdiri di belakang anak buahnya. Mau member dorongan dan kebebasan agar bawahannya mau berprakarsa

E. Waspadai Purba wisesa
Waspada berarti pemimpin Indonesia dituntut mempunyai ketajaman penglihatan , mampu melihat kedepan. Purba maksudnya: mampu mencipta mengendalikan , wisesa artinya keunggulan kelebihan,

F. Ambeg parama arta
Ambeg artinya mempunyai sifat, parama artinya benar, ambeg parama artinya seseorang pemimpin harus bersikap adil , mampu membedakan hal – hal yang penting dan tak penting sehingga mendahulukan hal yang perlu dan penting.

G. Prasaja
Ambeg prasaja artinya pada diri pemimpin itu berarti dia bersifat sederhana terus terang, blak blakan.

H. Gemi nastiti ati ati
Pemimpin yang baik bersifat hemat, cermat, ati2

I. Terbuka komunikasi
Tidak picik pandangan dapat memberikan kesempatan kepada bawahannya yang mengemukakan sugesti , usul, pendapat , kritik yang konstruktif dan koreksi

J. LEGOWO
Setiap saat dia bersedia untuk memberikan pengorbanan, karena sifatnya pemurah, dermawan bias menerima segala kekalahan dan kepercayaan dengan hati tawakal.

K. Bersifat satria
Artinya berbudi pekerti luhur dan terpuji mampu mengendalikan diri dan mengutamakan kepentingan umum diatas kepentingan sendiri.
Baca Selengkapnya...

actuating

* Menggerakkan (Actuating)

Menggerakkan atau Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership).
Baca Selengkapnya...

MANAGEMENT BY OBJECTIF

MANAJEMENT BY OBJECTIVE ( MBO )
MBO adalah suatu penerapan tujuan secara umum baik untuk manager maupun bawaha yang bekerja sama dengan tanggung jawab secara individu. Sehingga jelas penggunaannya baik ukuran didalam melakukan penilaian tentang keberhasilan suatu tugas dari masing2 individu
Suksesnya MBO didasarkan pada
1. Bila seseorang sudah terikat / comitmen pada suatu tujuan maka akan bersedia untuk mewujudkannya
2. Apabila seseorang dapat memperkirakan sesuatu yang akan terjadi maka ia akan berusaha agar hal tersebut bias terjadi atau mengurangi maupun meniadakan
Unsur – unsure umum :
1. Seseorang harus memiliki komitmen pada program dimana MBO yang efektif adanya comitmen para manager diseetiap tingkat organisasi terhadap pencapaian tujuan pribadi organisasi serta proses MBO
2. Penerapan tujuan dari management puncak seperti penerapan untuk menaikan volume penjualan pada tahun yang akan dating.
3. Tujuan perorangan dalam program MBO Yang efektif manager dan para bawahan akan merumuskan tanggung jawab dan tuuan jabatan mereka secara jelas
4. Partisipasi yang harus dilakukan bersama antara manager dengan bawahannya
5. Otonomi dalam implementasi rencana yaitu seorang manager hrs bebas dalam mengimplementasikan dan mengembangkan program2 pencapaian tujuan tanpa adanya campur tangan atasan secara langsung
6. Peninjauan kembali prestasi manager dan bawahan secara periodic bertemu untuk mengvaluasi atau meninjau kembali tentang kemjuan pencapaian tujuan dan bilamana perlu pencapaian tujuan dapat dilakukan perubahan.
Kebaikan program MBO
1. memungkinkan para bawahan secara individu akan mengtahui apa yang diharapkan dari atasan
2. Sangat membantu dalam perencanaan yaitu dengan membuat para manager menerapkan tujuan dan sasaran
3. Dapat memperbaiki hubungan atau komunikasi antara manager dan bawahan
4. Membuat para individu lebih memusatkan perhatianya pada pencapaian tujuan organisasi
5. Dengan membuat proses evaluasi melalui pemusatan pada pencapaian tujuan tertentu maka para bawahan akan mengetahui kualitas pekerjaan mereka dalam kaitannya pencapaian tujuan organisasi
Kelemahan MBO
1. Kebutuhan akan waktu dan usaha yang ckup besar dalam proses belajar untuk menggunakan teknik MBO
2. Dalam pengembangan dan implementasi program – program MBO itu sendiri

Masalah pokok yang harus dikendalikan agar MBO Berhasil
1. Adanya gaya kepemimpinan dan dukungan management adanya pendekatan otoritas dan pembuatan keputusan yang di sentralisasikan
2. Penyesuaean dan perubahan MBO yang mungkin diperlukan perubahan2 pada struktur organisasi wewenang dan prosedur pengawasan untuk itu manager terus mendukung
3. Keterampilan antar pribadi diperlukan training / pelatihan bagi mreka yang mmerlukan
4. Deskripsi jabatan atau uraian tugas / job description harus disesuaikan dengan kondisi organisasi kaku perlu direvisi / perbaiki
5. Penetapan dan pengordinasian tujuan apabila terjadi kesulitan dalam pembuatan tujuan yang dapat diukur secara jelas
6. Diperlukan pengawasan metode dalam pencapaian tujuan
7. Adanya konflik antara kreativitas dan MBO diperlukan evaluasi prestasi, promosi dan kompensasi pencapaian tujuan mungkin akan berlawanan dengan pencapaian tujuan produktivitas maka akan ada kecenderungan tidak mendorong inovasi oleh katanya dengan menempatan inovasi dan perubahan inovasi dan perubahan sebagian proses penerapan tujuan.
Agar MBO efektif
1. Mendidik dan melatih para manager
2. Merumuskan tujuan yang jelas
3. Mewujudkan komitmen management pusat secara continue
4. Membuat umpan balik secara efektif
5. Mendorong partisipasi
Baca Selengkapnya...

KONFLIK MANAJEMEN

KONFLIK MANAJEMEN
A. Penyebab terjadinya konflik pada suatu manajemen
• Terjadinya kesalahpahaman
• Ada kelangkaan pada proses produksi
• Saling ketergantungan


B. Konflik organisasi : ketidaksesuaian kelompok organisasi yang terjadi antara dua orang atau lebih


C. Perbadaan konfik dan persaingan
Terletak pada kemampuan salah satu pihak untuk menjaga dirinya dari gangguan orla sedangkan persaingan terjadi apabila tujuan2 pihak lain uang terlibat tidak sesuai namun pihak tersebut saling mengganggu.
D. Ada beberapa pandangan tetang konfik
a) Pandangan tradisional
Konflik dapat dihindarkan konflik disebabkan karena dalam perencanaan sehingga terjadi kesalahan
b) Pandangan baru
1. Terjadinya konflik dapat dihindarkan
2. Konflik timbul karena banyak sebab
• Karena struktur organisai
• Perbedaan tujuan antar anggota
• Perbedaan nilai
3. Konflik dapat membantu / menghambat dalam pelaksanaan organisasi
4. Tugas manajemen dalam menghadapi konflik adalah dapat mengelola konflik dan menyelesaikannya
5. Pelaksanaan kegiatan organisasi yang optimal dibutuhkan tingkat konflik yang moderat

E. Pengelolaan Konflik ditinjau dari segi fungsional
• Manager menemukan cara penggunaan dana lebih baik
• Lebih mempersatukan para anggota organisasi
• Manager mungkin dapat menemukan cara perbaikan prestasi organisasi
• Mendatangkan kehidupan baru didalam hal pencapaian tujuan serta nilai organisasi

F. Macam macam konflik
 Konflik individu
 Konflik antar individu
 Konflik antar individu dengan kelompok
 Konflik anta kelompok dalam organisasi yang sama
 Konflik antar organisasi


G. Metode Pengelohan Konflik
Simulasi konflik :
 Penempatan orang luar kedalam
 Menyususn kembali organisasi
 Penawaran bonus
 Memilih manager yang tepat
 Memberikan perlakuan yang berbeda dengan kebiasaan
Pengurangan Konflik melalui pendekatan efektif
 Mengamati permasalahan / mengganti tujuan yang dapat menimbulkan persaingan daengan harapan menentukan tujuan yang dapat diterima ke dua kelompok
Menyelesaikan Konflik
 Melakukan dominasi atau penekanan
 Adanya kompromi
 Pemecahan masalah
 Dengan cara kekerasan,penenangan, penghindaran, aturan mayorita
 Dengan cara pemisahan
 Dengan cara konsensu
Konflik structural
 Konflik hierarki
 Konflik fungsional
 Konflik yang terjadi lini dan staff
 Konflik formal
 Konflik informal
Baca Selengkapnya...

CONTROLLING

CONTROLLING
Pengawasan : suatu proses atau tindakan untuk mengetahui hasil tindakan pelaksanaan , kegagalan yang kemudian dilakukan perbaikan sehingga kesalahan itu tidak teerulang kembali sehingga pelaksanaan sesuai rencana
Type dasar pengawasan
 STEERING CONTROL
Pengawasan pendahuluan , yang dilakukan sebelum kegiatan dilaksankan dengan tujuan antisipasi penyimpangan dari standar
 CONCORENT CONTROL
Pengawasan yang dilakukan bersamaan dengan kegiatan
 FEEDBACK CONTROL
Pengawasan yang dilakuka setelah kegiatan dilaksanakan daengan maksud untuk mengukur hasil kerja yaitu hasil kegiatan yang diselesaikan

Proses pengawasan
1. System pengawasan / menetapkan rencana pengawasan
2. Pelaksanaan pengawasan / melakukan standar pengawasan
3. Evaluasi pelaksanaan

Cirri cirri pengawasan yang efektif
1. Akurat : informasi tentang kegiatan harus benar , jujur dan jelas
2. Tepat waktu : info yang dikumpulkan disampaikan dan dievaluasi secepatnya jika ada kesalahan bias diperbaiki secepatnya
3. Objektif dan komperehensif : info harus dipahami dan bersifat objektif nyata lengkap dan jelas
4. Realistis : system pengawasan harus cocok dan harmonis sesuai dengan kenyataan
5. Fleksibel: pengawasan harus mempunyai fleksibilitas untuk memberikan tanggapan terhadap ancaman lingkungan

KOMUNIKASI
Adalah suatu proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan / info dari seseorang ke orang lain yang mana unsure2nya
1. Agar membuat orang lain mengerti
2. Sarana pengaliran informasi
3. Sistem bagi terjalinnya komunikasi antara individu
Saluran komunikasi :
1. Vertical : komunikasi dari atas kebawah ex: instruksi dr pemerintah pusat ke masyarakat
2. Horizontal : komunikasi yang bersifat koordinitif dan spesialisasi meliputi
 Komunikasi diantara para anggota dalam kelompok kerja yang sama
 Komunikasi yang terjdi diantara departemenn pada tingkatan yang sama
3. Diagonal: kmunikasi yang mendorong scra menyilang dimana rantai perintah organisasi yang biasanya terjadi pada departemen lini dan staf
Baca Selengkapnya...

TEORY X DAN Y

Teori X yang menganggap

* Kebanyakan karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan bekerja sesedikit mungkin dan mereka umumnya menentang perubahan,
* Kebanyakan karyawan harus dibujuk.dipersuasi, diberikan penghargaan, diuhkum dan diawasi untuk mengubah kelakuan mereka agar sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan organisasi.
* Kebanyakan karyawan ingin diberikan pengarahan oleh seorang menejer formal dan dimana ada kesempatan mereka berusaha untuk menghindari tanggungjawab.

Teori Y menyatakan :

* Kebanyakan karyawan memiliki kapasitas untuk menerima tanggungjawab dan potensi untuk pengembangan tetapi manajemen melalui tindakan-tindakannya harus membuat mereka sadar tentang sifat-sifat tersebut.
* Kebanyakan karyawan ingin memenuhi kebutuhan-kebutuhan sosial, kebutuhan akan pengahrgaan dan kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri sendiri.
Baca Selengkapnya...

ORGANIZING

ORGANIZiNG
Adalah sekelompok manusia yang bekerja sama dalam bentuk struktur organisasi tentang hubungan kerja dalam rangka pencapaian tujuan
Cirri 2 khusus dalam Organizing
1. Adanya kerja sama yang harmonis
2. Adanya pemimpin dan yang dipimpin
3. Adanya hak dan kewajiban dan tanggung jawab
Bentuk organisasi menurut sifatnya
1. Organisasi formal
Merupakan system kerjasama yg dilakukan oleh dua orang atau lebih yang di koordinir oelh seseorang pimpinan dalam pencapaian tujuan
Cirri cirri
• Adanya susunan organisasinya susunan masalah kedudukan tugas
• Fungsi dalam organisasi Nampak jelas dan tegas
2. Organisasi informal
Organisasi ini timbul akibat adanya hubungan antar individu tantpa adaya tujuan bersama secara tidak sadar meskipun nantinya pada akhir mempunyai tujuan yang sama.
Cirri –ciri
• Organisasi ini kelihatan atu tidak jeals kedudukannya
• Kedudukan dan fungsi nampaknya kabur
Azaz – azaz organisasi
1. Organisasi bisa membuat perumusan tujuan dimana perumusan disusun harus jelas yang akan menjad tujuan organisasi
2. Pembagian kerja yaitu dengan melakuka pengelompokan tugas yang sama menjadi satu unit kerja sendiri
3. Kegiatan komandi yaitu setiap pegawai mempunyai pimpinan tunggal dimana setiap bawahan harus dapat mempertanggungjawabkan kepada atasan
4. Rentang kendali, seberapa jauh seseorang pimpinan dapat mengatasi bawahan secara tepat atau beberapa banyak bawahan dapat di kendalikan secara efektif oleh seorang manajer
PENDELEGASIAN WEWENANG
Bentuk – Bentuk Wewang
1. WEWENANG LINI
Mempunyai tanggung jawab secara langsung diwujudkan dalam wewenang perintah secara langsung
2. WEWEMAMG STAF
Yang tidak menyumbangkan secara langsung untuk tercapainya tujuan tetapi membantu fungsi limi lain
3. WEWENANG FUNGSIONAL
Wewenang yang mempunyai hak / wewenang untuk memerintah pada bagian lain yang sifatnya khusus sesuai ddengan fungsionarinya
UNSUR UNSUR WEWENANG
1. RESPONSIBILITy
Pekerjaan yang harus dilakukan oleh seseorang pada suatu jabatan tertentu

2. AUTHORITY
Hak dan wewenang untuk memutuskan segala sesuatu yang berhubungan dengan fungsinya

3. AKUNTABILITY
Mmeberi pertanggungjawaban kepada orang yang telah mendelegasikan tugas dan kekuasaan.
STAFFING
Adalah fungsi manajemen yang berkaitan dengan penarikan, penempatan. Pemberian training , dan pengembangan anggota organisasi, dalam melaksanakan pekerjaan sampai pada member daya guna yang maksimum
Tujuan adanya staffing yaitu berhubungan dengan penemepatan orang2 yang akan mmangku jabatan organisasi yaitu menentukan spesifikasi jabatan yaitu jenis2 jabatan dan keeterampilan yang dibutuhkan singga dengan spesifikasi jabatan yang dibutuhkan job description,
BOTON UP OUTHORITHY
1. Konsep ini berdasarkan pada teory penerimaan
2. Pimpinan dipilih oleh bawahan
3. Seseorang dipilih menjadi pimpinan mempyyai wewenang untuk memimpin dan bertanggun jawab kpd bawahan
4. Adanya hubungan dari anggota bawahan criteria dalam memilih seoran g pimpinan
KRITERIA SEORANG PEMIMPIN
• Mampu untuk memimpin bawahan dalam mencapai tujuan organisasi
• Harus dapat mengatasi hubungan antara karyawan dan organisasi

SIFAT – SIFAT YANG BERGUNA BAGI SEORANG PIMPINAN
• Adanya keinginan untuk memperoleh tangun jawab
• Mempertanggung jawbkan apa yang telah di lakukan
• Kemauan untuk mewariskan kepada orang lain
• Harus mengetahui kelemahannya
• Memiliki kemampuan untuk menentukan skala prioritas
• Kemampuan beromunikasi dalam membaerikan informasi serta mau menerima bantuan orla.
Komponen motivasi kerja
a. Energy : hal yang bias mendorong bangkitnya perilaku seseorang untuk bekerja
b. Arah : dengan motivasi bias mengarahkan tindakan / usahanya terhadap situasi tertentu dalam lingkungan kerja
c. Pemeliharaan : motivasi mengandung pemeliharaan perilaku terhadap suatu kegiatan tertentu dalam lingkungan kerja
Factor2 yang mempengaruhi motivasi
a. Karakteristik individual dengan teori x dan y
Teori x : pada dasarnya orang malas, tidak mau diperintah namun ingin memperoleh gaji yang tinggi
Teori y : pada dasarnya orang tersebut menyukai pekerjaan berdasarkan tanggung jawab yang dibebankan .. semakin besar tanggung jawab semakin tertantang untuk melakukannya.. pada dasarnya tipe orang seperti ini tidak mengutamakan gaji besar namun tanggung jawab dan harga diri

b. Karakteristik pekerjaan
• Mengidentifikasi tugas
• Otonomi pekerjaan
• Umpan balik

c. Karakteristik Organisasi
• System balas jasa : upah gaji yang diterima
• Peraturan pekerjaan : jam berapa mereka dating dan pulang
• Iklim organisasi : keberadaan dr pimpinan perusahaan
• Budaya organisasi : menciptakan budaya organisasi
d. PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN
1. Mengidentifikasi dan mendiagnosa masalah
2. Mengumpulkan data dan dianalisa
3. Pengembangan alternative
4. Evaluasi alternative
5. Memilih alternatf yang paling dominan
6. Implementasi keputusan
PEDOMAN PEMBENTUKAN PRILAKU
• Jangan memberikan penghargaan yang sama pada semua orang
• Perhatikan bahwa kegagalan untuk memberikan tanggapan dapat mengubah perilaku
• Beritahukan kepada karyawan terntang apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan penghargaan
• Beritahukan kepada karyawan tentang apa yang tidak boleh dilakukan karyawan
• Jangan memberi hukuman didepan karyawan lain
• Bertindaklah adil


MODEL MODEL MOTIVASI
1. Model tradisional
2. Model hubungan manusiawi: seseorang dapat bekerja bila telah disentuh rasa kemanusiaannya
3. Model sumber daya alam: bahwa management selalu memperhatiikan potensi kerja para karyawannya
Teori MOTIVASI
1. Teori petunjuk
Suatu teori yang mengmukakan bagaimana memotivasi karyawan yang didasarkan pengalaman coba2
Factor : pengalaman dari para pemimpin untuk diberikan pada agar bawahan mau bekerja dengan pimpinannya
2. Teori isi disebut juga teori kebutuhan
Teori kebutuhan yang berasal dari Abraham maslow :
• Kebutuan akan fisiologi : keb sandang pangan
• Kebutuhan safety : rasa aman
• Kebutuhan social: teman , sahabat.
• Kebutuhan harga diri : rasa hormat,prestasi
• Kebutuhan aktualisasi diri : pemenuhan diri
3. Teory Proses
Suatu teori berkenaan bagaimana perilaku manusia dimulai atau dilaksanakan atau menjelaskan aspek2 bagaimana motivasi
Ada beberapa teori yang masuk dlam proses ini
• Teori penghargaan : suatu kemungkinan bahwa usaha mereka akan mengarah ke prestasi tinggi
• Teori pembentukan perilaku : pendekatan ini didasarkan terutama atas hokum pengaruh yang menyatakan bahwa perilaku yang di ikuti dengan konsekuensi pemuasa maka cenderung akan dilakukan berulang2 sedang prilakunya diikuti konsekuensi hukuman maka akan ada kecenderungan untuk tidak diulang
• Teori keadilan
• Teori porter lawer
Baca Selengkapnya...