Cute Red Flying Butterfly

Prinsip - prinsip pemilihan nilai

Dalam kajian filsafat pada umumnya, terdapat prinsip – prinsip untuk pemilihan nilai sebagai berikut :

1. Nilai intrinsik harus mendapat prioritas utama dari pada nilai ekstrinsik. Maksud sesuatu yang berharga secara intrinsik, yaitu baik dari dalam dirinya sendiri, apabila dinilai untuk dirinya sendiri, dan bukan karena menghasilkan sesuatu yang lain. Sesuatu berharga secara ekstrinsik, yaitu baik karena sesuatu hal dari luar, jika suatu itu merupakan sarana untuk mendapatkan sesuatu yang lain. Semua benda yang dapat di pakai untuk aktivitas mempunyai nilai ekstrinsik. Kedua nilai ini ( intrinsik dan ekstrinsik) tidak harus terpisah. Suatu benda dapat dinilai secara intrinsik dari satu segi, dan dapat dinilai ekstrinsik dari segi lainnya. Sebagai contoh pengetahuan dapat dinilai baik dalam dirinya sendiri, tetapi juga sebagai sarana lain yang berharga seperti keberhasilan ekonomi kekuasaan, keuntungan, atau prestise. Untuk tujuan hidup, yang harus dicari adalah nilai intrinsik, sedangkan benda – benda lain adalah sarana untuk mencapai tujuan.

2. Nilai – nilai yang produktif dan secara relative bersifat permanen didahulukan daripada nilai yang kurang produktif dan kurang permanen. Beberapa nilai, seperti nilai ekonomi akan habis dalam aktivitas kehidupan, sedangkan nilai seperti persahabatan akan bertambah jika dipergunakan untuk membagi nilai akal dan jiwa bersama orang lain, tidak mengurangi nilai – nilai tersebut bagi kita. Nilai ekonomi dan fisik, walaupun perlu bagi kehidupan, tidak memuaskan secara permanen sebagai maksud intrinsik (dalam dirinya sendiri). Sepanjang sejarah, pengalaman manusia dimanapun menunjukkan bahwa nilai-nilai social, intelektual,estetika dan agama lebih memberi kepuasan daripada nilai – nilai material. Nilai-nilai produktif dan permanen condong menjadi nilai intrinsik.


ORIENTASI NILAI BUDAYA
Sistem nilai budaya dalam masyarakat dimanapun di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
1. Hakikat Hidup Manusia ( MH ) yaitu hakikat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstrim, ada yang berusaha untuk memadamkan hidup (nirvana=meniup habis), ada pula yang dengan pola-pola kelakuan tertentu menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik,”mengisi hidup”
2. Hakikat Karya Manusia ( MK ) yaitu setiap kebudayaan hakikatnya berbeda-beda, diantaranya ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup, karya memberikan kedudukan atau kehormatan, karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
3. Hakikat Waktu Manusia ( MW ) yaitu hakikat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda, ada yang berpandangan mementingkan orientasi masa lampau, ada pula yng berpandangan untuk masa kini atau masa mendatang.
4. Hakikat Alam Manusia ( MA ) yaitu ada kebudayaan yang mengangap manusia harus mengeksploitasi alam atau memanfaatkan alam semaksimal mungkin, ada pula kebudayaan yang beranggapan bahwa manusia harus harmonis dengan alam dan manusia harus menyerahkan kepada alam.
5. Hakikat Hubungan Manusia ( MM ) yaitu dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, baik secara horizontal ( sesamanya) maupun secara vertical ( orientasi kepada tokoh-tokoh ). Ada pula yang berpandangan individualistis ( menilai tinggi kekuatan sendiri ). Untuk memudahkan memahami system nilai budaya ini secara terinci kerangka Kluckhohn dicantumkan dalam table berikut

0 Response to "Prinsip - prinsip pemilihan nilai"

Posting Komentar